Ada Apa dengan Corona dan Mengapa Harus 14 Hari Demi Corona?


Nurdin Poddin, S.Pd., M.Si.
Makassar, (Humas MAN 1 Makassar) - Terakhir ini semua "kita" terkejut dengan istilah Corona yang tak lain adalah sebuah Corona Virus Disease (Covid-19) secara tiba-tiba menggegerkan dunia. Mulai dari detik kedetik, menit kemenit, jam ke jam, hingga hari demi hari sejak bermula mengambil star di Kota Wuhan China hingga saat ini sangat cepat namanya tersohor hingga hampir berbanding lurus kecepatan efek dahsyatnya merambah ke berbagai negara.

Bagaimana tidak beberapa hari yang lalu, rasanya masih tergiang di telinga bahwa virus ini hanya terdapat di China dan penyebaran virus ini masih berada di Kota Wuhan China saja dan sekitarnya, namun saat ini virus ini telah sampai di tanah air tercinta, hingga virus mematikan ini membuat gempar pada semua lini kehidupan dunia, covid-19 menyebabkan terganggunya sistem kehidupan, termasuk menyebabkan terganggunya proses belajar dan mengajar pada dunia pendidikan madrasah maupun umum serta sektor lain, semoga saja kondisi ini terlewati dengan sendirinya, tampa menyebakan adanya korban lebih banyak, walaupun saat ini telah ada korban.

Adanya terjadi kondisi seperti di atas, sehingga muncullah berbagai himbauan dan surat edaran secara resmi atau tidak, mulai dari tingkat pusat hingga ke daerah2, diantaranya perlunya dilaksanakan proses belajar dari sekolah/madrasah ke rumah dengan harapan proses yang ada selama ini diharapkan tetap berjalan dengan bantuan banyak inovasi penggunaan teknologi informasi secara online. Alasan tentang hubungan antara berpindahnya belajar, sistem pembelajaran online dan dikaitkan dengan Covid-19 dapat saja terjadi perbebedaan anggapan dan persepsi serta seterusnya.

 Baca Juga:DR. Luqman MD: Bersama Mencegah dan Siap "Perang" Covid-19 pada Madrasah.

Penulis menduga bahwa diantara "kita" sebagai masyarakat awam, pendidik ataupun para guru, staf/pegawai, masyarakat biasa, orang tua siswa, dan siswa itu sendiri tidak tertutup kemungkinan masih ada yang gagal paham, kurang mengerti mengapa mesti menjaga diri dan keluarga minimal selama 14 hari lamanya cuma karena Corona ini?, atau mengapa belajar di rumah atau belajar secara online melalui quipper school, quipper video, E-Learning Madrasah dan bahkan diperlukan untuk berdiam diri di rumah masing-masing dalam jangka waktu 14 hari ke depan ini.

Kira-kira jawaban teknis yang bisa kami terima secara pribadi disamping informasi dan edaran yang telah ada selama ini, maka tidak mengapa kita menambah wawasan dari uraian penjelasan sebagai berikut, Semoga saja penjelasan dibawah ini dapat membantu;

14 hari itu sangat penting dan harus disertai tindakan kepatuhan.

14 hari itu mampu menghentikan laju penularan Covid-19.

14 hari itu mampu menyelamatkan ribuan orang karena kita tahu bahwa Covid-19 sangat berbahaya dan mematikan.

Mengapa demikian ?

-Ketika seseorang kontak dengan apapun yang bisa menginfeksinya dengan Covid-19, maka harus ditunggu 14 hari minimal, jika tidak terjadi apa-apa, maka orang itu aman.

-14 hari untuk memotong rantai penularan.

-14 hari akan berhasil jika semua orang tetap tinggal di rumah masing-masing selama 14 hari itu.
 Mengapa?
Contoh, seorang anak mulai libur tanggal 18 Maret selama 14 hari, dia akan masuk sekolah lagi pada hari ke-15. Ternyata anak ini dan keluarganya menggunakan waktu libur itu untuk jalan-jalan, katakanlah anak ini bersama keluarganya mengunjungi kumpulan orang, atau ketempat saudara, ke mall dan lain-lain, seandainya dia jalan2 di hari ke 10 dan terlular Covid-19 di tempat yg ia kunjungi, mungkin pada hari ke 14 atau 15 belum ada tanda2 dia sakit, tetapi dia sudah membawa Covid-19 di tubuhnya dan berpotensi menularkan.

Seandainya si anak masuk sekolah pada hari ke 15 dan seterusnya. Maka 14 hari libur sekolahnya itu, tidak ada gunanya, penularan terjadi juga di sekolah, efek domino akan berlangsung, rantai penularan tidak terputus. Nauzubillah.

Untuk itu, semua orang, semua kita harus bekerjasama, semua warga Indonesia harus membantu, warga harus kompak, yaitu patuh untuk tidak kemana-mana dalam 14 hari itu kecuali untuk hal yang sangat penting.

Waktu 14 hari itu, berguna untuk saling pantau, jika ada orang yang menunjukkan gejala-gejala menderita serangan Covid-19, bisa segera ditangani dan penularan stop hanya pada dia, karena dia tidak kontak dengan orang lain dalam 14 hari itu. Namun demikian selain alasan di atas mungkin saja terdapat alasan teknis lainnya.

Jadi, mari kita "mengisolasi diri", untuk diri sendiri dan orang lain,  mungkin pula dalam skala besar untuk umat manusia.

Mohon dijelaskan kepada orang-orang, keluarga kita, saudara kita, anak-anak kita dan siswa kita serta lainnya, supaya semua patuh dan pemerintah terbantu untuk stop penularan Covid-19, jika tidak, maka 14 hari libur itu percuma, 14 tahun atau berapapun tak bisa stop penularan.

Semoga kondisi dunia segera pulih dan dunia. (Postingan Nurman Nurdin, Maret 2020).

Semoga dunia madrasah dan semua warga, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta terutama anak-anak calon tunas bangsa kita (siswa) akan terbebas dari Coronavirus (Covid-19)..Amin...🙏 (Nrd)

Sumber: Postingan 
Nurman Nurdin
Diteruskan-JMS-Bulukumba berjaya, fb#stopCovid19
#saveindonesia.

0 Response to "Ada Apa dengan Corona dan Mengapa Harus 14 Hari Demi Corona?"

Post a Comment