50 Orang Per Hari Peserta Didik MAN 1 Kota Makassar Ikuti Bimbingan Perkawinan

Tala' Salapang, (Humas MAN 1 Kota Makassar) - MAN 1 Kota Makassar bekerjasama dengan Kementerian Agama Kota Makassar menyelenggarakan bimbingan perkawinan dan moderasi beragama bagi usia sekolah/remaja di gedung SBSN madrasah ini, Senin (28/03/2022).   

 

Sebanyak 50 orang per / hari peserta didik MAN 1 Kota Makassar mengikuti bimbingan perkawinan yang akan berlangsung selama 4 hari berturut-turut dengan materi utama berkaitan persiapan memasuki dunia rumah tangga, problematika remaja menyongsong dunia perkawinan dan terkait moderasi beragama.

 

Baca Juga: MAN 1 Kota Makassar Uji Kemahiran Berbahasa Adaptif Merdeka

 

Sambutan Kepala MAN 1 Kota Makassar Dr. Luqman MD, S.Ag, S.E, M.M., menyampaikan kepada semua peserta didik MAN 1 Kota Makassar yang hadir agar mengikuti dan menyimak dengan baik bimbingan ini, untuk persiapan membangun keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.

 

"Bimbingan ini adalah tangga pertama ananda mengetahui sebelum berumah tangga, bagaimana mengetahui dan melihat dasar-dasar dan pokok dalam perkawinan, khususnya jika ananda peserta didik menjalani kehidupan berumah tangga kelak." jelasnya.

 

Hadir dalam bimbingan perkawinan ini Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Makassar Bapak Dr. H. M. Arsyad Ambo Tuo, M.Ag., Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama Kota Makassar Drs. H. Tompo, M.Hi., Irman Agus, S.E., M.M., Hj. Hasnah, S.E., M.M., dan Andi Ashma, S.kom., masing-masing dari Kantor Kemenag. Kota Makassar.

H. M. Arsyad Ambo Tuo, menyampaikan materi bimbingan penguatan terkait Undang-Undang Perkawinan No. 16 tahun 2019 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 dan materi  perkawinan, rumah tangga dan korelasinya dengan moderasi beragama.

 

"Perkawinan adalah menciptakan rumah yang bahagia dan kekal, bahagia dimaksud bukan hanya bahagia dengan diri sendiri semata, namun bahagia bersama diiringi dengan rasa cinta dan kasih sayang, hingga meraih ketenangan jiwa lahir dan batin, jika demikian dilakukan maka tujuan perkawinan dapat kita capai".ucapnya.

 

Terkait dengan narasi moderasi beragama korelasinya dengan perkawinan yang melihat cara pandang perbedaan dan sikap dalam segala hal, melalui materi ini membuat segenap peserta bimbingan yang hadir tersenyum puas, dan bahagia mendapatkan materi yang mendalam dan luas dari mantan Kakankemenag. Kab. Wajo ini. (Nrd)